SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

1. Adam
Sifat mustahil ini adalah kebalikan dari sifat wajib Allah wujud yang berarti ada. Adam artinya tidak ada, sebab disebut sifat mustahil karena segala sesuatu yang ada di alam semesta ini merupakan ciptaan Allah.
Sebagai umat Islam tentunya kita meyakini tidak mungkin alam semesta ini ada jika Allah tidak ada, artinya Allah mustahil Allah bersifat Adam.

Allah berfirman mengenai ciptaannya dapat dilihat dari Surah An-Nahl ayat 3

خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ تَعَٰلَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Latin: Khalaqas-samāwāti wal-arḍa bil-ḥaqq, ta’ālā ‘ammā yusyrikụn

Artinya: Dia menciptakan langit dan bumi dengan hak. Maha Tinggi Allah daripada apa yang mereka persekutukan.

2. Huduts
Huduts yang berarti didahului atau baru, sifat ini kebalikan dari sifat wajib Allah yaitu Qidam (awal atau terdahulu). Allah itu bersifat terdahulu atau qidam, tidak mungkin alam semesta ini ada jika tidak ada yang menciptakan.

Sebab itu Allah mustahil bersifat Huduts, karena Allah yang terdahulu dan menciptakan seluruh alam semesta, terkait hal itu ada padat surah Al Hadid Ayat 3.

هُوَ ٱلْأَوَّلُ وَٱلْءَاخِرُ وَٱلظَّٰهِرُ وَٱلْبَاطِنُ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ

Latin: Huwal-awwalu wal-ākhiru waẓ-ẓāhiru wal-bāṭin, wa huwa bikulli syai`in ‘alīm

Artinya: Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

3. Fana
Sifat ini bermakna binasa, tidak kenal atau berakhir. Sebagai seorang muslim, kita tentu mengetahui bahwa Allah kekal. Fana kebalikan dari sifat Allah yaitu baqa atau kekal.

Allah itu kekal, dialah yang tidak mempunyai permulaan dan juga tidak ada akhir. Kita harus meyakini bahwa Allah akan ada selama-lamanya, sebab itulah Allah mustahil bersifat fana.

Pada firman Allah di surah Ar-Rahman juga bisa kita lihat bahwa Allah bersifat kekal atau baqa dan berlawanan dari sifat fana.

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو ٱلْجَلَٰلِ وَٱلْإِكْرَامِ

Arab-Latin: Wa yabqā waj-hu rabbika żul-jalāli wal-ikrām

Artinya: Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

4. Mumatsalatu lil Hawaditsi
Sifat mustahil Allah ini yang berarti serupa makhluk ciptaan-Nya. Allah yang maha menciptakan seluruh di alam semesta termasuk makhluk ciptaanya.

Tentunya sifat ini kebalikan dari sifat wajib Allah yaitu mukhalafatu lil hawaditsi (berbeda dari makhluk ciptaannya). Akan hal itu makna dari sifat ini sangat berkebalikan dari sifat Allah yang tidaklah serupa dengan manusia. Sebab Allah, tak dapat diserupai dan tidak menyerupai makhluk ciptaan-Nya.

Mengenai hal itu, kita bisa melihat pada firman Allah di surah Al Ikhlas ayat 4.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Arab-Latin: Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

5. Ajzun
Ajzun yang berarti lemah dan tidaklah berkuasa. Sifat mustahil Allah ini berkebalikan dari sifat wajib Allah yaitu Qudrah yang berarti kuasa atau berkuasa.

Kita mengetahui bahwa Allah lah yang berkuasa di seluruh alam semesta ini sebab karena Allah yang menciptakan makhluk dan alam semesta, sebab itulah tidak mungkin Allah mempunyai sifat Ajzun atau tidak berkuasa atau lemah.

إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Arab-Latin: Innallāha ‘alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.

6. Karahah
Sifat ini merupakan hal yang mustahil bagi Allah. Sifat ini yang berarti terpaksa, hal ini berlawanan dari sifat Allah berkehendak atau Iradat yang merupakan sifat wajib bagi Allah.

Dalam berkehendak Allah tidaklah terpaksa. Dia yang maha mampu dan mempunyai segalanya serta berkuasa untuk berkehendak. Hal itu ada pada firmannya di surah Al-Buruj ayat 16

فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيدُ

Latin: Fa”ālul limā yurīd

Artinya: Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya.

7. Jahlun
Allah maha penguasa, termasuk ia maha penguasa ilmu. Sebab itulah ia yang maha mengetahui segala apapun yang ada di alam semesta.

Jahlun berlawanan dari ilmu yang dimana artinya maha mengetahui. Maka dari itu mustahil bagi Allah jika memiliki sifat Jahlun sebab ialah pencipta makhluk, hingga yang terdapat pada langit dan bumi.

Hal itu semakin diperkuat dari firman Allah di surah Al Hujurat ayat 18

إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Latin: Innallāha ya’lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta’malụn

Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

8. Ta’addud
Ta’addud merupakan salah satu sifat mustahil bagi Allah yang berlawanan dengan sifat wajib Allah Esa atau satu. Ta’addud yang artinya berbilang tidak mencerminkan dengan Allah yang bersifat tunggal.

Akan itulah Allah tidak memerlukan pertolongan dari siapapun dan apapun. Dalam surah Al-Ikhlas Allah berfirman.

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ

Latin: Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid, lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm

Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

9. Muhtajun Lighairi
Sifat mustahil ini berarti memerlukan yang lain, atau butuh kepada selain-Nya. Sifat mustahil ini berlawanan dari sifat wajib Allah Qiyamuhu bi nafsihi (mandiri).

Allah dialah yang maha sempurna dan tidaklah memerlukan bantuan siapapun. Hal itu bisa kita lihat pada firman Allah di surah Ankabut ayat 6.

وَمَن جَٰهَدَ فَإِنَّمَا يُجَٰهِدُ لِنَفْسِهِۦٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ

Arab-Latin: Wa man jāhada fa innamā yujāhidu linafsih, innallāha laganiyyun ‘anil-‘ālamīn

Artinya: Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam

10. Mautun
Sifat mustahil ini berarti mati, mustahil bagi Allah bersifat mautun. Sebab, Allah itu bersifat hayat atau hidup yang merupakan sifat wajib Allah.

Allah berfirman dalam surah Al-Furqan ayat 58

وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا

Latin: Wa tawakkal ‘alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi ‘ibādihī khabīrā

Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.

11. Summun
Arti dari sifat mustahil bagi Allah berikut nya ini adalah tuli. Kita ketahui bahwa Allah lah yang maha mendengar segala sesuatu yang ada di Al semesta.

Tidak ada yang luput dari pendengarannya sebab itulah sifat ini berlawanan dari sifat wajib Allah yaitu Sama’. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَٰهِۦمُ ٱلْقَوَاعِدَ مِنَ ٱلْبَيْتِ وَإِسْمَٰعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Latin: Wa iż yarfa’u ibrāhīmul-qawā’ida minal-baiti wa ismā’īl, rabbanā taqabbal minnā, innaka antas-samī’ul-‘alīm

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

12. Umyun
Berikutnya ada sifat mustahil bernama Umyun. Sifat ini yang berarti buta dan berlawanan dari sifat Allah yang maha melihat atau bashar.

Tidak ada yang luput dari pandangan dan penglihatan Allah di alam semesta ini. Sebab itulah mustahil bagi Allah disebut dengan Umyun. Allah
berfirman pada surah

إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Latin: Innallāha ya’lamu gaibas-samāwāti wal-arḍ, wallāhu baṣīrum bimā ta’malụn

Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

13. Bukmun
Sifat mustahil ini berarti bisu, hal tersebut sangatlah mustahil bagi sifat Allah. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi.

14. Kaunuhu Jahilan
Sifat mustahil bagi Allah ini berarti Dzat yang bodoh, hal itu berlawanan dari sifat wahib bagi Allah yang bernama kaunuhu aliman (Dzat yang Maha Mengetahui).

15. Kaunuhu A’ma
Allah adalah Dzat yang maha melihat atau kaunuhu bashiran sedangkan Kaunuhu A’ma adalah sifat mustahil bagi Allah yang berarti buta.

16. Kaunuhu Asham
Sifat mustahil ini bermakna Dzat yang tuli, hal itu sangat berkebalikan dari sifat kaunuhu sami’an (Dzat yang Maha Mendengar).

17. Kaunuhu Abkam
Allah adalah Dzat yang maha berfirman, sifat mustahil Kaunuhu Abkam yang artinya Dzat bisu berlawanan dari sifat wajib bagi Allah atau kaunuhu mutakalliman.

18. Kaunuhu Ajizan
Sifat mustahil ini berarti Dzat yang lemah, dan kebalikan dari kaunuhu qadiran (Dzat yang Maha Kuasa).

19. Kaunuhu Karihan
Sifat ini artiny Dzat yang terpaksa, kebalikan dari sifat kaunuhu muridan (Dzat yang Maha Berkehendak).

20. Kaunuhu Mayyitan
Terakhir, sifat mustahil Allah bernama Kaunuhu Mayyitan yang artinya Dzat yang mati, kebalikan dari sifat kaunuhu hayyan (Dzat yang Maha Hidup).


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *