SIFAT ALLAH

1. Wujud
Wujud artinya ada. Maksudnya, eksistensi Allah itu bukan karena ada yang menciptakannya, melainkan ada dengan sendirinya.

Sifat wujud Allah SWT ini wajib kita yakini dengan keimanan. Keyakinan terhadap adanya Allah SWT bagi manusia telah terjadi ketika manusia dilahirkan.

Allah SWT adalah Dzat yang gaib. Akal manusia tidak akan mampu memikirkan asal Dzat Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,
“Pikirkanlah tentang ciptaan Allah SWT dan janganlah kamu memikirkan (hakikat) Dzat Allah karena sesungguhnya kamu tidak akan mampu melakukannya.” (HR Abu Syaikh)

2. Qidam
Qidam artinya dahulu. Itu berarti, Allah SWT terdahulu dan tidak didahului oleh sesuatu. Berbeda dengan manusia yang memiliki jangkauan akal terbatas, bahkan manusia tidak dapat mengetahui secara pasti kapan penciptaan alam semesta terjadi.

3. Baqa
Baqa artinya arti kekal. Semua makhluk ciptaan Allah SWT akan mati, baik itu manusia, tumbuhan, hewan, dan lain-lainnya. Manusia bertumbuh dan berkembang, hal itu sudah menjadi hukum alam, berbeda dengan Allah SWT yang kekal abadi dan tidak berubah-ubah.

4. Mukhalafatuhu Lil Hawadisi
Mukhalafatuhu Lil Hawadisi artinya berbeda dengan semua makhluk. Allah SWT tidak mungkin sama dengan makhluk ciptaannya.

Terkait hal ini, Allah SWT berfirman dalam Surat Asy-Syura Ayat 11,

فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا وَمِنَ ٱلْأَنْعَٰمِ أَزْوَٰجًا ۖ يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ ۚ لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: (Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.

5. Qiyamuhu Binafsihi
Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT sama sekali tidak membutuhkan bantuan apapun dari siapapun.

Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Fathir ayat 15.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ

Artinya: “Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji,”

6. Wahdaniyyah
Wahdaniyyah berarti Maha Esa. Allah SWT itu tunggal, satu dan tidak ada yang menandinginya. Dalam surat An Nahl ayat 51, Allah menjelaskan keesaannya.

وَقَالَ اللّٰهُ لَا تَتَّخِذُوْٓا اِلٰهَيْنِ اثْنَيْنِۚ اِنَّمَا هُوَ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَاِيَّايَ فَارْهَبُوْنِ

Artinya: “Dan Allah berfirman, “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa. Maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut,”

7. Qudrat
Qudrat artinya kuasa. Banyak sekali bukti kekuasaan Allah SWT, salah satunya keberadaan jagat raya yang terdiri dari berjuta bintang dan planet yang selalu bergerak secara teratur tanpa terjadi tabrakan.

8. Iradat
Iradat memiliki arti berkehendak, karena Allah SWT bebas menentukan kehendak tanpa ada yang memerintah dan melarangnya. Segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan adalah atas kehendak-Nya.

9. Ilmu
Ilmu artinya mengetahui. Allah SWT memiliki ilmu yang sangat lengkap, bahkan ilmunya bersifat menyeluruh, luas dan mendalam. Segala sesuatu, baik yang lahir maupun ghaib tidak lepas dari pengetahuan Allah SWT.

10. Hayat
Hayat artinya hidup. Hidup Allah SWT berbeda dengan manusia atau binatang yang memerlukan jantung yang berdenyut. Allah SWT hidup tanpa memerlukan sesuatu dan tanpa didahului oleh siapapun.

11. Sama’
Allah SWT juga memiliki sifat Sama’. Sama’ artinya mendengar. Allah SWT Maha Mendengar, semua suara baik itu yang nyaring, samar, bahkan yang tidak dapat didengar oleh manusia sekalipun dapat Allah SWT dengar.

Cara Allah SWT mendengar, tentu berbeda dengan cara makhluk ciptaan-Nya.

12. Basar
Basar artinya melihat. Allah SWT dapat melihat segala sesuatu, baik yang besar ataupun kecil, bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penglihatan Allah SWT tanpa batas, teknologi canggih manusia tidak akan mampu melampaui atau mengimbangi penglihatan Allah SWT.

13. Kalam
Kalam artinya berkata-kata atau berfirman. Cara Allah SWT berkata-kata tentu tidak sama dengan cara manusia atau makhluk lainnya.

Allah SWT berkomunikasi dengan hambanya melalui firman atau biasa disebut dengan kalamullah. Firman Allah SWT termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW.

14. Qadiran
Qadiran artinya Maha Kuasa. Allah SWT adalah zat yang berkehendak dan memiliki kuasa atas apapun yang ada di dunia ini.

15. Muridan
Muridan memiliki arti Maha Berkehendak. Allah SWT Maha Berkehendak atas segala sesuatu yang ia ciptakan.

16. Aliman
Sifat wajib Allah SWT selanjutnya yaitu, Aliman. Aliman berarti Maha Mengetahui, sesungguhnya Allah SWT mengetahui segala sesuatu. Tidak ada apapun yang bisa disembunyikan tanpa sepengetahuan Allah SWT.

17. Hayyan
Hayyan memiliki arti Maha Hidup. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Hidup, Allah SWT tidak akan mati dan akan terus hidup. Bahkan ketika semua makhluk mati di hari kiamat, hanya Allah SWT satu-satunya Dzat yang tetap hidup.

18. Sami’an
Sami’an adalah Maha Mendengar. Allah merupakan Zat yang Maha Mendengar atas segala sesuatu.

19. Basiran
Basiran artinya Maha Melihat. Allah dapat melihat apapun itu, bahkan hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh makhluknya.

20. Mutakalliman
Sifat wajib Allah yang terakhir yaitu Mutakalliman, artinya Maha Berkata-kata. Hal ini dibuktikan dengan adanya Al-Qur’an yang berisi firman-firman Allah.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *